Image result for Prosedur Keselamatan Kerja Laboratorium
Laboratorium merupakan suatu ruangan yang didesain khusus agar kita dapat melakukan suatu percobaan dengan aman. Agar kegiatan di laboratorium dapat jalan dengan lancar dan aman, setiap praktikan perlu melakukan prosedur keselamatan kerja di laboratorium. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan usaha atau tindakan pencegahan agar dalam kegiatan di laboratorium terlepas dari kecelakaan.

Prosedur keselamatan kerja di laboratorium sangat penting untuk di perhatikan mengingat hasil riset tunjukkan sudah terjadi kecelakaan kerja dengan intensitas yang sangat mencemaskan, yakni 9 orang/hari. Keselamatan semua pihak adalah tanggung jawab semua pemakai laboratorium.

a. Peralatan Saat Berada di Laboratorium 
Untuk keamanan ketika praktikum, sebelumnya masuk laboratorium, setiap praktikan harus kenakan peralatan berikut.
1) Jas Laboratorium
Jas laboratorium berperan membuat perlindungan baju yang kita gunakan dari kontak fisik beberapa zat dan senyawa kimia.
2) Masker
Ketika masuk laboratorium, kita akan mencium aroma yg tidak sehat. Oleh karenanya, kita harus memakai masker.
3) Sarung Tangan
Sarung tangan dipakai saat akan melakukan beragam reaksi kimia. Maksudnya agar tangan tidak berkontak segera dengan bahan kimia itu.
4) Kaca Mata
Kaca mata yang disebut di sini yaitu kaca mata yang bisa membuat perlindungan mata dari reaksi-reaksi dan bahan kimia.
5) Sepatu
Sepatu safety berperan membuat perlindungan kaki dari tumpahan beberapa bahan kimia.

b. Alat Keselamatan Kerja 
Didalam laboratorium harus telah ada semua alat keselamatan kerja agar ketika terjadi kecelakaan atau kondisi darurat dapat diatasi dengan cepat.
Alat keselamatan kerja yang perlu ada di laboratorium diantaranya :
1) pemadam kebakaran (hydrant) ;
2) eye washer ;
3) water shower ;
4) kotak P3K ;
5) perlengkapan pembersih ;
6) obat-obatan ;
7) kapas ; dan
8) plaster pembalut.

c. Tata Teratur Keselamatan Kerja 
Agar aktivitas didalam laboratorium dapat jalan dengan baik, aman, dan lancar, setiap praktikan harus mematuhi sebagian ketentuan yang ada di laboratorium.
Ketentuan umum dalam tata teratur keselamatan kerja di laboratorium diantaranya seperti berikut.
1) Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat dan bahan yang ada di laboratorium tanpa ada seizin guru.
2) Membersihkan tangan sebelumnya dan setelah praktikum.
3) Pakai alat dan bahan sesuai sama panduan praktikum yang didapatkan.
4) Janganlah bereksperimen sebelumnya tahu info tentang bahaya bahan kimia, alat-alat, dan penggunaannya.
5) Bertanyalah bila merasa sangsi atau tidak tahu saat melakukan percobaan.
6) Mengetahui semua type perlengkapan keselamatan kerja dan letaknya untuk mempermudah saat terjadi kecelakaan kerja.
7) Harus kenakan peralatan saat berada didalam laboratorium, seperti jas laboratorium, masker, kaca mata, dan sepatu.
8) Harus tahu cara penggunaan alat darurat, seperti pemadam kebakaran, eye shower, water shower, dan alat keselamatan kerja yang lain.
9) Bila terjadi rusaknya atau kecelakaan, baiknya selekasnya melapor pada petugas laboratorium.
10) Setiap praktikan harus tahu cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
11) Buanglah sampah pada tempatnya.
12) Janganlah bermain-main didalam laboratorium.
13) Dilarang merokok, makan, dan minum di laboratorium.
14) Setelah usai melakukan percobaan, alat-alat harus dikembalikan ke tempat awal mulanya dalam kondisi kering dan bersih.
15) Sebelumnya meninggalkan laboratorium, meja praktikum harus dalam kondisi bersih, kran air dan gas ditutup, kontak listrik dicabut.

d. Pemakaian Bahan-Bahan Kimia di laboratorium 
Seperti kita kenali kalau beberapa bahan kimia yang ada di laboratorium ada yang beresiko dan beracun. Oleh karenanya, dalam pemakaiannya harus waspada dan sesuai sama prosedur.
Beberapa hal yang perlu di perhatikan saat pemakaian bahan kimia diantaranya seperti berikut.
1) Tabung reaksi yang diisi zat kimia tidak bisa diarahkan ke muka sendiri atau orang lain.
2) Senyawa kimia tidak bisa dibaui.
3) Larutan kimia yang tertuang di meja praktikum atau di lantai harus selekasnya dibersihkan. Bila asam pekat maka harus dinetralkan dengan NaCO₃. Bila basa kuat dinetralkan dengan NH₄Cl. Lalu, ditambah air seperlunya.
4) Larutan pekat yg tidak terpakai harus selekasnya dibuang setelah diencerkan terlebih dulu.
5) Senyawa/zat kimia tertentu tidak bisa digabung karena akan terjadi reaksi yang dahsyat, terkecuali telah di ketahui tentu akan tidak menyebabkan bahaya.
6) Senyawa/zat yang telah tertuang kedalam botol janganlah dikembalikan ke tempatnya awal mulanya.

e. Penyimpanan Bahan Kimia 
Untuk mencegah bahaya yang tidak diinginkan, beberapa bahan kimia harus disimpan dengan baik. Beberapa hal yang perlu di perhatikan pada penyimpanan bahan kimia diantaranya seperti berikut.
1) Botol-botol yang diisi bahan kimia disimpan pada rack atau lemari yang sudah disiapkan khusus.
2) Janganlah isi botol-botol sampai penuh.
3) Janganlah memakai tutup dari kaca untuk botol yang diisi basa karena lama kelamaan tutup itu akan menempel pada botol dan sulit di buka.
4) Semua perlengkapan/gelas kimia yang diisi bahan kimia harus di beri label yang menyebutkan nama bahan itu.
5) Bahan kimia yang bisa bereaksi hebat sebaiknya janganlah disimpan berdekatan.